Sebuah cerita dibuat untuk apa sih?
Eits.. Tunggu, jangan nethinking!!!
Kita diberi akal oleh Tuhan untuk berfikir, berfikir ke arah yang positif, supaya hati kita bersih, tak ada racun 'balas dendam' atau apa saja yang membuat kita berlaku tak wajar layaknya manusia pendendam.
Oke..
Kita lanjut ke persoalan awal.
Dalam melakukan perjalanan di kehidupan ini pasti tiap manusia memiliki alur cerita masing-masing. Jalan cerita ini bisa dibentuk karena keinginan, kemauan tiap manusia itu sendiri. Jika jalan yang akan kita tuju buntu, kita akan kembali ke niat kita, atas dasar apa kita berjalan melewati jalan itu, pasti akan menemukan alternatif jalan lain. Nah, jika kita tak memiliki dasar untuk apa harus melewati jalan itu, maka kita akan berhenti, atau bahkan kembali pada titik awal dan begitu terus sampai akhirnya diulang lagi hingga kita lelah dan menyerah, kita akan stay pada titik itu selamanya. Nah lalu bagaimana jika setelah menemukan solusinya, ada rintangan yang kita peroleh? Rintangan itu bernama 'kebingungan/kebimbangan' ada dua jalan dimana semuanya akan menghantar kita menuju kesuksesan. Apa yang kita akan ambil? Ambil saja jalan yang kita lihat pertama kali. Tak mungkin dalam sekejap mata kita meihat 2 objek secara bersamaan.
Nah dalam melewati jalan-jalan tersebut, disitu kita tak sadar akan membuat sebuah cerita, apakah cerita kita layak dipublikasikan ataukah tidak. Jika dari awal niat kita, dasar kita mempublikasikannya atas dasar 'pamer', 'menyombongkan diri' maka cerita itu TAK LAYAK untuk dipulikasikan.
Nah apabila niat kita hanya ingin share sebuah pengalaman, akan bermanfaat bagi orang lain, sekaligus cerita itu menceritakan sebuah jalan yang buntu, akan dijadikan sebuah pembelajaran bagi orang lain.
Lalu bagaimana jika cerita tersebut mengisahkan sebuah jalan yang berhasil ditempuh? Maka cerita itu akan digunakan orang lain sebagai contoh, sebagai motivasi untuk meneruskan hidup orang lain yang melihatnya, walaupun awalnya membuat orang lain iri hati, jika orang itu berfikir untuk maju, untuk bangkit dari sebuah kegagalan, karena hati manusia tak akan pernah benar-benar suci selagi manusia itu mau membersihkannya sendiri. Dan apabila manusia itu tak mau bangkit, hanya memiliki sifat iri hati, selalu berfikir negatif, maka hidupnya akan biasa-biasa saja, akan dipenuhi dengan kedendaman, tak akan pernah bahagia, meski dirinya sendiri berusaha menghiburnya.
Lalu, apakah masih kita sebut sebuah cerita dibuat hanya untuk membuat orang lain iri kepada kita?? Tegakkan niatmu?!! :) berfikirlah sejernih hatimu!!
Sekian dan selamat malam, semoga hari-harimu dipenuhi dengan kebahagiaan 😄😄
Tidak ada komentar:
Posting Komentar