Sabtu, 11 Januari 2014

SILSILAH NABI MUHAMMAD SAW by: Desy Widya Ningrum



SILSILAH NABI MUHAMMAD SAW

Mereka sering menuntut sebuah penjelasan tentang silsilah Nabi Muhammad saw adalah keturunan nabi Ismail as.

Hal yang sangat perlu diketahui oleh kita semua adalah, bahwa dasar keimanan seorang Muslim dasarnya bukanlah nabi Muhammad saw itu keturunan Ismail as atau bukan. Tidak sebagaimana mereka yang menjadikan silsilah Yesus sedemikian penting untuk ditunjukan bahwa Yesus adalah Keturunan Nabi Daud as. menjadi bagian dari isi kitab suci mereka, yang mereka klaim bahwa penulis Bible mendapatkan bimbingan Roh kudus.

Jadi kalau sampai ada satu saja kesalahan yang ditemukan maka itu sudah menunjukan ada persoalan serius dalam keyakinan mereka, apalagi kalau ditemukan kesalahan yang sangat fatal pada penyusunan silsilah maka dengan secara otomatis kebenaran isi kitab suci mereka pantas untuk dipertanyakan terlebih menyangkut klaim bahwa penulis Bible dibimbing Roh Kudus.

Ketika mereka menuntut adanya ayat Al-Qur'an yang membahas tentang silsilah Nabi Muhammad saw, jelas itu adalah tuntutan yang sangat menggelikan.

bahkan pantas disebut tuntutan kekanak-kanakan, tuntutan orang yang terbiasa dengan KITAB DONGENG, yang kitab sucinya perlu membahas tentang silsilah seseorang.

Silsilah Nabi Muhammad saw banyak ditemui pada tulisan-tulisan Sejarawan terutama Sirah Nabawiyah, dan tentu saja ada penegasan-penegasan yang bersumber dari Hadist, bahwa nabi Muhammad saw adalah keturunan Ismail as.

عن واثلة بن الأسقع رضي الله عنه قال : سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول : إن الله اصطفى كنانة من ولد إسماعيل ، واصطفى قريشا من كنانة ، واصطفى من قريش بني هاشم ، واصطفاني من بني هاشم )) أخرجه مسلم.

dari Watsilah bin Asyqo berkata, aku mendengar Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari keturunan Ismail dan Allah memilih Quraisy dari keturunan Kinanah. Allah memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan Allah memilih aku dari keluarga Bani Hasyim" ( diriwayatkan oleh Muslim no hadist : 2276.)

Hadith di atas, adalah informasi dari Rasulullah, mengenai silsilah beliau. Dan tidak ada maksud, untuk membangga-banggakan kemuliaan nasab yang dimilikinya.

Bani Hasyim - Suku Quraisy - Bani Kinanah

Rasulullah berasal dari Bani Hasyim, yang bertanggung-jawab dalam Pemeliharaan Ka'bah. Bani Hasyim dinisbatkan kepada anak keturunan Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy). Rasulullah sendiri adalah cicit dari Hasyim bin Abdu Manaf, dengan nasab : Muhammad Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Muthalib bin Hasyim.

Keluarga Bani Hasyim, merupakan bagian dari Suku Quraisy, yang merupakan anak keturunan Fihr (Quraisy) bin Malik bin Al Nadhar bin Kinanah. Sementara Suku Quraisy, merupakan pecahan dari Bani Kinanah, yang berasal dari Kinanah bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan.

Sebagian besar bangsa Arab, termasuk Bani Kinanah, hanya mengetahui leluhur mereka sampai kepada Adnan. Umar bin Khatab pernah berkata : "Kami mengetahui daftar nenek moyang hanya sampai kepada Adnan", bahkan Ibnu Abbas pernah menyatakan "antara Adnan dan Ismail ada 30 generasi yang tidak diketahui".

Nasab Muhammad Rasulullah

Melalui penelitian yang panjang, akhir-akhir ini diperoleh data mutahir mengenai leluhur Rasulullah, yang dimulai dari Adnan sampai kepada Nabi Ibrahim, yaitu :

Adnan bin Add bin Humaisi‘ bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin ‘Awwam bin Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin Ayd bin ‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin Sanbir bin Yathrabi bin Yahzin bin Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin ‘Awda bin Aram bin Qaidar bin Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim ("Ar Raheeq Al Makhtum", tulisan Syaikh Safi-ur Rahman al-Mabarakpuri).

Sehingga Nasab Rasulullah sampai kepada Nabi Ibrahim, adalah sebagai berikut :

Muhammad Rasulullah bin Abdullah bin Abdu Muthalib bin Hasyim (cikal bakal Bani Hasyim) bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (cikal bakal Suku Quraisy) bin Malik bin Al Nadhar bin Kinanah (cikal bakal Bani Kinanah) bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Add bin Humaisi‘ bin Salaman bin Aws bin Buz bin Qamwal bin Obai bin ‘Awwam bin Nashid bin Haza bin Bildas bin Yadlaf bin Tabikh bin Jahim bin Nahish bin Makhi bin Ayd bin ‘Abqar bin ‘Ubayd bin Ad-Da‘a bin Hamdan bin Sanbir bin Yathrabi bin Yahzin bin Yalhan bin Arami bin Ayd bin Deshan bin Aisar bin Afnad bin Aiham bin Muksar bin Nahith bin Zarih bin Sami bin Wazzi bin ‘Awda bin Aram bin Qaidar bin Nabi Ismail bin Nabi Ibrahim.






 Uqaishir berhala milik Qudho’ah Lakham dan Amilahyang terletak di jalan utama kota Syam.
 Al-Jasad patung ini terletak di Hadramaut. Patung ini menjadi sembahan penduduk kindah.
 Dzusy Syara berhala ini dimiliki oleh Bani Harits bbin Mubasyir Alazadi.
 A’im berhala ini dimiliki oleh Azd- As-Surat.
 Nasr sebuah berhala yang terdapat di Yaman, berhala ini dibuat oleh penduduk Himyar dan mereka menyembahnya di daerah Balkha’.
Mengenai awal mula berhala ini dijelaskan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari sanad Ibnu Abbas, dikatakan:
“Patung-patung yang ada pada zaman Nabi Nuh AS merupakan patung-patung yang disembah pula dikalangan bangsa Arab setelah itu. Adapun Wudd adalah berhala yang disembah oleh suku Kaib di Daumatul Jandal. Suwa adalah sesembahan Hudzail. Yaghuts sesembahan suku Murad, kemudian berpindah ke Bani Ghatifdi di lereng bukit yang terletak di kota Saba.”
Adapun Ya’uq adalah sesembahan Suku Hamdan, Nasr sesembahn suku Himyar dan keluarga Dzi Kila’. Padahal nama-nama itu adalah nama orang-orang sholeh di zaman Nabi Nuh AS. Setelah mereka wafat, syetan membisikkan kaum yang sholeh supaya di buat patung-patung mereka di tempat-tempat pertemuan dan menamainya sesuai dengan nama-nama mereka. Patung-patung itu tidak di sembah sebelum orang-orang sholeh itu mati dan ilmunya telah hilang dari kalangan mereka. Dari situlah, dimulai penyembahan terhadap berhala-berhala itu.
Patung-patung yang tergantung di dinding Ka’bah jumlahnya kurang lebih mencapai 360 buah. Bulan Haji adalah tahun mereka untuk menemui Tuhan mereka bagi kabilah-kabilah yang tinggal jauh dari Ka’bah, bentuk peribadatannya adalah persembahan hewan kepada Tuhan mereka.
Masa itu dikatakan masa jahiliyyah, bukan berarti mereka bodoh dari segi keilmuannya namun mereka bodoh dari segi menerima kebenaran yang datang dari Allah. Masa ini diawali dengan mulai berpalingnya mereka dari ajaran-ajaran samawi yang di bawa oleh Nabi-nabi terdahulu utusan Allah.Mereka meninggalkan ajaran para Nabi, seperti ajaran Nabi Ibrahim sudah mereka tinggalkan lama. inilah masa kegelapan yang di sebut Masa Jahiliyah. Adapun faktor penyebab penyimpangan dari ajaran Nabi Ibrahim ialah:
  1. Adanya kebutuhan terhadap Tuhan yang selalu bersama mereka terutama saat mereka membutuhkan.
  2. Kecenderungan yang kuat mengagungkan leluhur yang telah berjasa terutama kepala kabilah nenek moyang mereka.
  3. Rasa takut yang kuat menghadapi kekuatan alam yang menimbulkan bencana mendorrong mereka mencari kekuatan lain diluar Tuhan.
  4. Hampir tidak ada keyakinan transedentalis yang di pelihara kaum Hanif. Yahudi telah mengubah monotheis transenden menjadi monolatri (satu Tuhan + Dewa-dewa etnosentris melalui antropomorfisme ). Sedangkan, Kristen mengubah monotheisme menjadi politheisme dengan trinitas.




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar