KEPERCAYAAN SEBELUM ISLAM
Masyarakat Arab lama (sebelum Islam) memiliki
keyakinan Animisme, ialah sebuah faham yang beranggapan bahwa setiap
benda mempunyai roh, dan roh tersebut memiliki kekuatan ghaib yang
disebut Mana dan dikenal sebagai “Kaum Watsani” yaitu kaum yang
mempersonifikasikan Tuhan mereka dalam bentuk patung-patung sembahan
yang mereka anggap sebagai perantara dengan Tuhan. Mereka percaya
akan Tuhan Yang Esa. Namun mereka juga meyakini adanya roh-roh
penguasa yang di anggap dan diperlakukan sebagai Tuhan. Berbeda
dengan Islam yang mengajarkan untuk meng-Esakan Allah dan hanya
kepada-Nya beribadah tanpa perantara apapun. Setiap kabilah Arab lama
menganut faham henotheisme yaitu masing-masing kabilah mempunyai
Tuhan sebagai pelindung kabilahnya. Tuhan-tuhan kabilah tersebut yang
terkenal antara lain: Allat dilukiskan sebagai putri Tuhan,
menurut suatu kabilah Allat itu adalah matahari dan menurut sebagian
yang lain Allat itu adalah bulan, berhala ini terletak di kota Thaif,
dan sekarang posisinya terletak di sebelah kiri menara mesid
at-Thaif.
Al-Uzza dilukiskan sebagai putri Tuhan kedua yang dihubungkan dengan planet Venus, berhala ini terdapat di sebelah kanan jalan dari Makkah menuju Irak, dan merupakan berhala yang paling besar dikalangan kaum Quraisy. Manat dilukiskan sebagai putri ketiga mewakili takdir, berhala ini merupakan berhala bangsa Arab yang paling tua, dan berhala ini terletak di tepi pantai wilayah al-Musyallal di Qudaid, sebuah tempat antara Makkah dan Madinah. Dzu Khalashah dewa-dewa yang mengambil nama tempat pemujaan dan terletak di Tubalah antara Makkah dan Yaman berhala ini sangat diagungkan oleh Kats’am, Bujailahzd As-Surat dan orang-orang Hawazim yang tinggal disekitar mereka.
Dzu Khaffain dan Dzu Al Rijl dikaitkan dengan organ tumbuh penting.
Al-Uzza dilukiskan sebagai putri Tuhan kedua yang dihubungkan dengan planet Venus, berhala ini terdapat di sebelah kanan jalan dari Makkah menuju Irak, dan merupakan berhala yang paling besar dikalangan kaum Quraisy. Manat dilukiskan sebagai putri ketiga mewakili takdir, berhala ini merupakan berhala bangsa Arab yang paling tua, dan berhala ini terletak di tepi pantai wilayah al-Musyallal di Qudaid, sebuah tempat antara Makkah dan Madinah. Dzu Khalashah dewa-dewa yang mengambil nama tempat pemujaan dan terletak di Tubalah antara Makkah dan Yaman berhala ini sangat diagungkan oleh Kats’am, Bujailahzd As-Surat dan orang-orang Hawazim yang tinggal disekitar mereka.
Dzu Khaffain dan Dzu Al Rijl dikaitkan dengan organ tumbuh penting.
Wudd dikaitkan dengan dewa percintaan, berhala
ini di buat oleh Kalb di Daumatul Jandal.
Yaghuts sebagai dewa penolong dan dibuat oleh
penduduk Madzhij dan penduduk Jurasy.
Ya’ uq sebagai dewa penjaga dan dibuat oleh
kabilah Hamdan di desa Khaiwan, dekat kota Shan’a.
Suwa sebagai dewa penghukum.
Hubbal sebagai patung terbesar dan patung yang
paling menonjol bagi suku lain.
Isaf dan Nailah merupakan berhala yang
ditempatkan di pintu ka’bah mesjid al-Haram.
Dhaizanan dua buah berhala yang dijadikan
sesembahan oleh Judzaimah al-Abrasy di Hirah.
Uqaishir berhala milik Qudho’ah Lakham dan
Amilahyang terletak di jalan utama kota Syam.
Al-Jasad patung ini terletak di Hadramaut.
Patung ini menjadi sembahan penduduk kindah.
Dzusy Syara berhala ini dimiliki oleh Bani
Harits bbin Mubasyir Alazadi.
A’im berhala ini dimiliki oleh Azd- As-Surat.
Nasr sebuah berhala yang terdapat di Yaman,
berhala ini dibuat oleh penduduk Himyar dan mereka menyembahnya di
daerah Balkha’.
Mengenai awal mula berhala ini dijelaskan oleh
hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari sanad Ibnu Abbas,
dikatakan:
“Patung-patung yang ada pada zaman Nabi Nuh AS merupakan patung-patung yang disembah pula dikalangan bangsa Arab setelah itu. Adapun Wudd adalah berhala yang disembah oleh suku Kaib di Daumatul Jandal. Suwa adalah sesembahan Hudzail. Yaghuts sesembahan suku Murad, kemudian berpindah ke Bani Ghatifdi di lereng bukit yang terletak di kota Saba.”
“Patung-patung yang ada pada zaman Nabi Nuh AS merupakan patung-patung yang disembah pula dikalangan bangsa Arab setelah itu. Adapun Wudd adalah berhala yang disembah oleh suku Kaib di Daumatul Jandal. Suwa adalah sesembahan Hudzail. Yaghuts sesembahan suku Murad, kemudian berpindah ke Bani Ghatifdi di lereng bukit yang terletak di kota Saba.”
Adapun Ya’uq adalah sesembahan Suku Hamdan, Nasr
sesembahn suku Himyar dan keluarga Dzi Kila’. Padahal nama-nama itu
adalah nama orang-orang sholeh di zaman Nabi Nuh AS. Setelah mereka
wafat, syetan membisikkan kaum yang sholeh supaya di buat
patung-patung mereka di tempat-tempat pertemuan dan menamainya sesuai
dengan nama-nama mereka. Patung-patung itu tidak di sembah sebelum
orang-orang sholeh itu mati dan ilmunya telah hilang dari kalangan
mereka. Dari situlah, dimulai penyembahan terhadap berhala-berhala
itu.
Patung-patung yang tergantung di dinding Ka’bah
jumlahnya kurang lebih mencapai 360 buah. Bulan Haji adalah tahun
mereka untuk menemui Tuhan mereka bagi kabilah-kabilah yang tinggal
jauh dari Ka’bah, bentuk peribadatannya adalah persembahan hewan
kepada Tuhan mereka.
Masa itu dikatakan masa jahiliyyah, bukan berarti
mereka bodoh dari segi keilmuannya namun mereka bodoh dari segi
menerima kebenaran yang datang dari Allah. Masa ini diawali dengan
mulai berpalingnya mereka dari ajaran-ajaran samawi yang di bawa oleh
Nabi-nabi terdahulu utusan Allah.Mereka meninggalkan ajaran para
Nabi, seperti ajaran Nabi Ibrahim sudah mereka tinggalkan lama.
inilah masa kegelapan yang di sebut Masa Jahiliyah. Adapun faktor
penyebab penyimpangan dari ajaran Nabi Ibrahim ialah:
- Adanya kebutuhan terhadap Tuhan yang selalu bersama mereka terutama saat mereka membutuhkan.
- Kecenderungan yang kuat mengagungkan leluhur yang telah berjasa terutama kepala kabilah nenek moyang mereka.
- Rasa takut yang kuat menghadapi kekuatan alam yang menimbulkan bencana mendorrong mereka mencari kekuatan lain diluar Tuhan.
- Hampir tidak ada keyakinan transedentalis yang di pelihara kaum Hanif. Yahudi telah mengubah monotheis transenden menjadi monolatri (satu Tuhan + Dewa-dewa etnosentris melalui antropomorfisme ). Sedangkan, Kristen mengubah monotheisme menjadi politheisme dengan trinitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar