Jumat, 20 Februari 2015

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Mengukur Volume Udara Pernapasan pada Jangkrik



LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
Mengukur  Volume Udara Pernapasan pada Jangkrik

Disusun untuk memenuhi tugas Biologi


Disusun oleh:
KELOMPOK 1 (XI MIA 3)
1.        Asma Mufid Shofiyah                  (06)
2.        Desy Widya Ningrum                  (08)
3.        Inggit Bening Desperinda                        (13)
4.        Nurul Khomariah                          (21)

SMA NEGERI 1 REMBANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015


Mengukur  Volume Udara Pernapasan pada Jangkrik

A.    Tujuan
Mengetahui  volume udara pernapasan pada Jangkrik.

B. Landasan Teori
Respirasi adalah seluruh proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik sehingga menghasilkan energi dan sisa berupa CO2 dan H2O. Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi yang berlangsung di alat pernafasan. Alat-alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran gas O2 dan CO2.
Faktor- faktor yang mempengaruhi laju respirasi:   
1.        Jenis kelamin
Jenis Kelamin jangkrik  betina dan belalang jantan memiliki kecepatan respirasi yang berbeda.
2.   Ketinggian
Ketinggian mempengaruhi pernapasan. Makin tinggi daratan, makin rendah O2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup belalang. Sebagai akibatnya belalang pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan yang meningkat, juga kedalaman pernapasan yang meningkat.
2.        Ketersediaan Oksigen.
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara.
3.        Suhu.
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trakea yang berfungsi untuk mengangkut dan mngedarkan O2  ke seluruh tubuh serta mengangkut dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trachea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2 dalam system ini tidak membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuhnya. Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh trachea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Pada serangga bertubuh besar terjadinya pengeluaran gas sisa pernafasan terjadi karena adanya pengaruh kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
5. Berat Tubuh
Hubungan antara berat dengan penggunaan oksigen berbanding terbalik. Karena setiap makhluk hidup membutuhkan O2 (Oksigen) dalam jumlah yang besar. Melebihi dari Berat tubuh. Pada hasil di atas jelas sekali bahwa ukuran tubuh mempegaruhi laju pernapasan, semakin kecil ukuran dan berat tubuh maka semakin cepat pernapasannya. Walaupun diatas ada sedikit kegagalan yaitu pernapasan pada jangkrik besar tidak sebagaimana mestinya. Karena pada jangkrik yang berukuran besar melakukan aktifitas yang berkemungkinan banyak melakukan pergerakkan,sehingga membutuhkan banyak pernafasan dan oksigen. Ternyata aktifitas yang banyak bergerak dari jangkrik juga memengaruhi laju pernapasan
Pada manusia bila bernapas mengeluarkan nafas, secara maksimal, di dalam paru-paru masih ada udara. Sisa udara ini disebut udara residu. Bila nafas dikeluarkan secara biasa, maka paru-paru masih mengandung udara dan disebut udara cadangan. Bila menghirup dan mengaluarkan napas secara biasa, maka ini disebut udara pernapasan. Jika kita tarik nafas dalam-dalam, selain udara pernapasan juga masih dapat dimasukkan udara lagi dan ini disebut udara komplementer.
Pada serangga alat pernafasannya berupa sistem trakea yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengeluarkan CO2. Trakea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran kecil yang menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Jadi dalam sistem ini tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuh serangga (spirakel). Selanjutnya udara masuk ke pembuluh trakea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Terjadinya pertukaran gas sisa terjadi karena kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
C.     Alat dan Bahan
1.                   Respirometer
2.                   Jangkrik 1 pasang
3.                   Kristal NaOH
4.                   Larutan eosin
5.                   Plastisin
6.                   Kapas
7.                   Pipet tetes
8.                   Stopwatch
D.    Cara Kerja
  1. Bungkus Kristal KOH/NaOH dengan kapas, kemudian masukkan ke dalam tabung respirometer.
  2. Masukkan jangkrik yang sudah ditimbang ke dalam tabung respirometer.
  3. Letakkan respirometer pada tempat yang datar.
  4. Tutup tabung respirometer kemudian sambungan penutupnya diberi plastisin agar tidak ada udara yang masuk dan keluar.
  5. Tutuplah ujung pipa kapiler dengan jari telunjuk selama 1-2 menit. Segera setelah ujung jari dilepaskan tetskan eosin secukupnya pada ujung pipa kapiler berskala dengan menggunakan pipet. Usahakan cairan eosin menutup ujung pipa kapiler..
  6. Amati kedudukan perubahan eosin setiap dua menit pada pipa kapiler berskala. Hitunglah jarak yang ditempuh eosin setiap dua menit.
  7. Hitunglah volume oksigen yang dibutuhkan Jangkrik dalam waktu 8 menit.
  8. Ulang cara kerja diatas dengan Jangkrik yang berbeda jenis kelamin.
  9. Tulislah hasil pengamatan dalam bentuk tabel.

E.     Hasil Pengamatan

Jarak yang ditempuh eosin
Menit ke …
Volume oksigen yang dihirup (ml)
Jangkrik Jantan
Jangkrik Betina
2
0.06
0.17
4
0.18
0.24
6
0.11
0.23
8
0.06
0.23
10
0.08
0.18
Rata-rata
0.008
0.018

F.      Pembahasan
                        Pada praktikum repirasi kali ini menggunakan serangga (jangkrik) yang dimasukkan ke dalam respirometer. Serangga ini dimasukkan ke dalam tabung respirometer kemudian dimasukkan eosin yang berfungsi untuk mengikat O2, namun eosin harus dibungkus terlebih dahulu dengan menggunakan kapas sebelum dimasukkan ke dalam tabung. Hal ini dimaksudkan untuk memisahkan serangga dengan zat kimia karena serangga akan mati bila bersentuhan dengan eosin. Kemudian pada ujung pipa kapiler diberi cairan untuk memisahkan udara yang ada di dalam tabung dan udara yang ada di luar tabung.
                        Pernapasan pada serangga dengan menggunakan trakea dimana udara yang ada masuk secara difusi, penyebab terjadinya difusi pada belalang karena dalam proses respirasi khususnya pada belalang, O2 agar dapat dipindahkan dari lingkungan ke dalam tubuh melintasi membran respirasi yang permukaannya pada tiap serangga tidak sama dan juga membran ini mengandung kapiler, sehingga agar masuk ke dalam tubuh serangga harus melalui mekanisme difusi secara pasif. Sistem pernapasan trakea pada serangga yaitu udara masuk melalui stigma, dan masuk ke dalam trakea, terlebih dahulu udara ini disaring oleh rambut-rambut halus yang terdapat pada stigma sehingga udara dan debu dapat dipisahkan. Karena adanya kontraksi tubuh yang menjadikan tubuh serangga kembang kempis sehingga pembuluh trakea ikut kembang kempis. Akibatnya udara dapat beredar keseluruh bagian sel tubuh dan diedarkan oleh trakeolus yaitu cabang-cabang kecil trakea yang menembus jaringan kecil. Pada proses respirasi ditandai dengan bergeraknya air pada pipa kapiler. Persamaan reaksi antara eosin dan CO2 yaitu: Ca(OH)2 + CO2 CaCO3 + H2O.

G.    Pertanyaan
  1. Apa tujuan digunakan NaOH atau KOH dalam percobaan tersebut?
Dalam percobaan ini digunakan NaOH yang berfungsi sebagai pengikat CO2 agar organisme (jangkrik) tidak menghirup CO2 yang dikeluarkan setelah jangkrik bernapas dan pergerakan larutan eosin benar-benar hanya disebabkan oleh konsumsi oksigen. NaOH dapat mengikat CO2 karena memiliki rumus reaksi:
2NaOH + CO2 → Na2CO3 + H2O.
  1. Mengapa pada percobaan terjadi perubahan kedudukan eosin? Jelaskan!
Larutan eosin berfungsi sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh organisme (jangkrik) pada repirometer. Larutan eosin selama percobaan selalu bergerak mendekati botol respirometer karena organisme dalam percobaan (jangkrik) dalam respirometer dapat menghirup udara O2 melalui pipa sederhana sehingga larutan eosin yang berwarna dapat bergerak.
Pergeseran eosin disebabkan karena faktor konsumsi oksigen oleh serangga didalam tabung. Eosin bergerak ke arah tabung spesimen ke dalam karena adanya penyusutan volume  udara dalam  tabung tersusut tersebut . Karena oksigen dihirup oleh jangkrik kemudian karbondioksida diserap NaOH. Begitu terus sehingga udara dalam tabung berkurang dan eosin bergerak ke dalam.
  1. Bagaimana perubahan kedudukan eosin pada setiap percobaan?
Dalam percobaan ini, kedudukan eosin berjalan lebih cepat yaitu pada jangkrik betina. Hal ini disebabkan karena ukuran atau besar jangkrik betina lebih besar dari jangkrik jantan.
  1. Adakah hubungan antara jenis kelamin Jangkrik dengan kebutuhan oksigen?
Ada. Jangkrik jantan akan semakin membutuhkan oksigen karena aktifitasnya lebih banya ketimbang jangkrik betina.

H.   Kesimpulan
                         Adapun kesimpulan dari praktikum ini ialah sebagai berikut:
  1. Bahwa laju respirasi jangkrik jantan lebih besar disbanding laju respirasi jangkrik betina. Namun karena jangkrik betina dan jangkrik jantan yang kami teliti ukurannya lebih besar jangkrik betina, maka laju respirasinya lebih besar jangkrik bentina.
  2. Larutan eosin berfungsi sebagai indikator oksigen yang dihirup oleh organisme (jangkrik) pada repirometer.
  3. Prinsip kerja respirometer adalah bahwa dalam pernafasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme ada karbondioksida yang dikeluarkan olehnya. Jika organisme yang bernapas itu disimpan dalam ruang tertutup dan karbondioksida yang dikeluarkan oleh organisme dalam ruang tertutup itu diikat, maka penyusutan udara akan terjadi.






I.              Lampiran


14 komentar:

  1. Berguna banget.. terimakasih...

    BalasHapus
  2. saya izin copas bgian tanya jawab ok? arigatoo ^^

    BalasHapus
  3. terima kasih. sangat membantu

    BalasHapus
  4. Kak, bukannya yang berfungsi mengikat oksigen itu kristal NaOH ya? Eosin bukan cairan yang dimasukkan ke pipa kapiler berskala ya? Dan yang memisahkan udara diluar dengan didalam tabung itu plastisin?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf ka cuma mau mengoreksi bagian "pembahasan" dari postingan blog kakak

      Hapus
  5. izin dijadikan contoh yah kak

    BalasHapus